Sabtu, 15 Oktober 2016

Kasus Kopi Sianida yang Membingungkan

Makin hari aku makin yakin, Jessica tidak melakukan pembunuhan yang dituduhkan kepadanya. Tapi aku tidak tahu bagaimana menjelaskannya.

Inti masalah dalam kematian Mirna adalah keberadaan sianida. Padahal tidak ada jaminan apalagi kepastian dia benar mati karena sianida.

Keberadaan sianida dalam kasus kematian Mirna itu sangat aneh. Dalam gelas, jumlahnya sangat banyak. Di dalam tubuh, jumlahnya sangat minim.

Sianida dalam tubuh Mirna bukan jaminan dia mati karena sianida. Karena saat mati, tubuh kita bisa memproduksi sianida, dalam dosis kecil.

Mirna disebut “kejang-kejang” saat mati, dan diyakini dia keracunan sianida. Padahal korban yang mati keracunan sianida tidak kejang-kejang.

Ada banyak sekali keanehan dan kejanggalan dalam kasus kematian Mirna, dari keberadaan sianida sampai tuduhan langsung terhadap Jessica.

Bagaimana banyak (atau bahkan semua) pihak bisa langsung menuduh Jessica membunuh Mirna, padahal bukti-bukti yang ada belum jelas?

Ada orang lain yang bersama Mirna saat ia mati, tapi hanya Jessica yang langsung dituduh. Karenanya, sejak awal, aku meyakini dia cuma apes.

Keterpojokan Jessica sebagai tertuduh atas kematian Mirna memang tak bisa dilepaskan dari media. Seperti biasa, mereka yang memantik nyala.

Aku khawatir, Jessica adalah korban media dan korban tuduhan massa, padahal tidak bersalah, sebagaimana yang dulu terjadi pada kasus JIS.

Semua tuduhan bahkan indikasi kecurigaan terkait Jessica dan latar belakangnya, bisa dijawab dan dijelaskan secara masuk akal.

Semua tuduhan terhadap Jessica terbukti tak berdasar, sementara semua kecurigaan terhadapnya dapat dimentahkan dengan bukti dan penjelasan.

Semakin lama mempelajari kasus kematian Mirna, aku semakin meragukan bahwa Mirna mati karena sianida atau Jessica pelaku pembunuhannya.

Dari runtutan kronologi yang terjadi sejak awal sampai sekarang, aku bisa memahami. Kecuali satu... yaitu keberadaan sianida di gelas Mirna.

Keberadaan sianida di gelas Mirna adalah bagian paling membingungkan dan paling mencurigakan. Sekaligus menjadi awal petaka bagi Jessica.

Jika Mirna mati, dan di gelasnya tidak ada sianida, Jessica mungkin selamat. Yang menjadikannya tertuduh, karena ada sianida di gelas Mirna.

Yang masih jadi persoalan, bagaimana sianida bisa ada di gelas Mirna? Atau jangan-jangan sebenarnya tidak ada sianida di gelas Mirna...?

Ada bagian yang sangat... sangat aneh terkait sianida di gelas Mirna, yang tidak diperhatikan banyak orang.

Seusai Mirna mati setelah menyeruput kopi di kafe, gelas yang digunakannya tidak langsung diamankan, bahkan sempat dicuci pihak kafe.

Lalu muncul berita bahwa di gelas Mirna ada sianida, yang konon jumlahnya dapat membunuh semua orang yang ada di kafe. Aneh? Sangat!

Jika gelas (yang konon mengandung sianida) yang digunakan Mirna sudah dicuci, bagaimana bisa di gelas itu masih ada banyak sianida?

Jika memang di antara barang bukti tertuduhnya Jessica adalah gelas Mirna yang mengandung sianida, bukti itu sangat membingungkan.

Berdasarkan yang kupahami dari tumpukan berkas kasus kematian Mirna, inilah yang mungkin terjadi....

Mirna tidak mati karena sianida, tapi oleh sebab lain. Kebetulan saja dia mati seusai minum kopi, dan kebetulan di situ ada Jessica.

Keberadaan sianida dalam tubuh Mirna setelah mati bukan disebabkan dari luar, tapi dari tubuhnya sendiri. Itu hal alamiah pada orang mati.

Kenyataannya kadar sianida di tubuh Mirna memang sangat sedikit, jumlah yang setara dengan proses alami yang kadang terjadi pada orang mati.

Lalu bagaimana dengan keberadaan sianida di gelas kopi yang diminum Mirna? Bagian itulah yang paling membingungkan.

Di satu sisi, gelas yang dipakai Mirna konon sudah dicuci pihak kafe, tapi di sisi lain dinyatakan ada sejumlah sianida dalam gelas Mirna.

Dua fakta atau penjelasan itu saja sudah bertolak belakang. Bisa jadi, sianida itu baru dimasukkan ke gelas Mirna... setelah dia mati.

Pertanyaannya, tentu saja, siapa yang menaruh sianida di gelas Mirna? Bisa siapa saja. Apa alasannya? Kita semua telah tahu jawabannya.

Dengan adanya sianida di gelas Mirna, Jessica menjadi tertuduh. Dan jika memang begitu kenyataannya, “si pelaku” benar-benar profesional.

Si pelaku, siapa pun dia, tahu bahwa jasad Mirna kelak akan memproduksi kadar sianida, dan dia sengaja memasukkan sianida ke gelas Mirna.

Omong-omong, jika kita sering mengonsumsi obat (misal pil/obat sakit kepala), saat mati kelak tubuh kita akan mengandung sejumlah racun.

Jika Si A sering minum pil, dan kebetulan dia mati tanpa sebab, lalu dilakukan otopsi, dalam tubuhnya pasti akan ditemukan sejumlah racun.

Jika Si A kebetulan mati saat bersamamu, dan aku menaruh racun ke dalam gelas Si A, bisa jadi orang-orang akan menuduhmu meracuni Si A.

Orang-orang tidak akan mencurigaiku, karena aku tidak kenal Si A. Kau yang mengenal Si A, yang bersamanya, jadi kau yang akan dituduh.

Sudah paham bagaimana alur peristiwa yang mungkin terjadi...? Itulah kenapa, aku meragukan Mirna mati karena sianida dan Jessica pelakunya.

Akhirnya, jika memang polisi, jaksa, dan hakim, tidak bisa membuktikan bahwa Jessica membunuh Mirna, seharusnya Jessica dibebaskan.

Jika memang polisi, jaksa, dan hakim, tidak bisa membuktikan kesalahan Jessica, itu bukan urusan atau masalah Jessica. Itu urusan mereka.

Di atas semua itu, lebih baik membebaskan seribu orang yang bersalah, daripada menghukum satu orang yang tidak bersalah.


*) Ditranskrip dari timeline @noffret, 14 Oktober 2016.

 
;